Rabu, 30 Juli 2014

World cup. Our moment, our love.

Siapa yang tidak senang menyambut piala dunia? Hampir seluruh elemen masyarakat memanfaatkan event 4 tahunan tersebut dengan caranya sendiri. Ada yang berjualan berbagai macam merchandise yang berhubungan dengan piala dunia. Ada juga yang menjadi tuan rumah nobar dadakan setiap pertandingan. Dan tentu saja setiap ada acara nobar pasti ada asongan. Piala dunia ibarat momen yang tepat untuk mengais rejeki dari para pecinta bola.

Saya pribadi memang dulunya suka menonton pertandingan sepakbola, khususnya seri A Italia. Seperti halnya remaja putri lainnya, saya lebih fokus pada penampilan fisik pemainnya daripada jalannya pertandingan. Pemain bola yang saya idolakan saat itu adalah Fransesco Totti, Vitor Baia, Fabio Cannavaro, dan sederet pemain ganteng lainnya. Dulu saya sempat mempunyai jersey klub AS Roma, klub sepakbola yang saat itu saya gilai.

Berbeda dengan suami saya yang sangat "alergi" terhadap jersey sepakbola. Beliau sering berkomentar pedas setiap kali melihat orang mengenakan jersey di jalan. Maklum saja, beliau memang bukan penggemar olahraga yang satu ini. Beliau juga enggan bila harus begadang demi menontin pertandingan bola. Tapi beliau juga trkadang menonton pertandingan bila jam tayangnya tidak mengganggu waktu istirahat beliau dan juga bila yang bertanding adalah timnas Indonesia.

Sedangkan untuk event piala dunia, beliau tergolong rajin menonton pertandingannya. Tapi tetap saja dengan catatan tidak ditayangkan saat beliau istirahat malam. Beliau sering kali tidak menyadari bahwa perayaan piala dunia memiliki arti trsendiri dalam hubungan kami.
Saya masih ingat jelas saat beliau "menembak" saya di siang hari tanggal 30 Juni 2002. Saat itu malamnya dijadwalkan final piala dunia antara Perancis dan Italy yang hasilnya dimenangkan oleh Perancis. Selain itu saat perempat final piala dunia 2010, saya sempat nobar dengan anak-anak tetangga di rumah dimana keesokan harinya saya harus melangsungkan akad nikah dengan beliau.

Sungguh piala dunia sangat memiliki arti buat kami, maka untuk lebih memaknai event piala dunia 2014 kali ini, saya sengaja mengajak Balqis dan Abi untuk melakukan foto sesi bertema piala dunia dengan mengenakan jersey timnas Jerman yang (saat itu) saya idolakan, lengkap dengan bola dan atribut yang berhubungan dengan sepkbola lainnya. Bahlan lokasi pengambilan fotonya tidak tanggung-tanggung, langsung dari stadion kebanggaan kota Situbondo.

Meski sebenarnya malu karena harus berpose didepan banyak orang, apalagi saat itu sedang diadakan latihan salah satu klub sepakbola. Tapi rasa ingin mengabadikan momen "bersejarah" ini yang membuat saya bermuka badak. Bahkan suami saya pun yang rasanya amit-amit untuk mengenakan jersey klub bola, akhirnya mau memakai demi berfoto bersama keluarga. Senang rasanya bisa membuat momen piala dunia sekali lagi bermakna bagi keluarga saya. Ditambah lagi timnas yang kita pakai jersey-nya ternyata menjadi juara dunia kali ini. Rasanya bangga sekaligus terkejut mengetahui hal itu.

Saya berharap untuk piala dunia berikutnya yang akan dilangsungkan tahun 2018 akan ada momen baru untuk kita buat. Yah... minimal sudah ada adik buat teman Balqis berfoto dalam sesi berikutnya. ^_^