Jumat, 25 Januari 2013

Sesi Foto Pertama dengan Awan Photography

Sudah sejak lama saya merencanakan sesi foto pribadi khusus Balqis, dulu saya pernah menceritakan bahwa saya pernah sesi foto saat hamil Balqis dalam postingan Dia Mulai Tertanam. Saya menunggu hingga dia bisa duduk tegap sempurna, meski mamah menyarankan saya berkali - kali untuk memotret Balqis di studio saat dia sudah bisa tengkurap, saya tetap tak bergeming. Foto di studio itu sudah kuno, memotret bayi semacam itu sudah ada sejak saya bahkan kakak - kakak saya bayi, tradisi ibu - ibu jaman mamah saya muda, lagipula apa menariknya anak tengkurap? Yang saya tahu, pose standar bayi - bayi sebaya saya dulu saat dipotret adalah tengkurap sembari bugil. iya, BUGIL! Masih kecil sudah pornoaksi... Beruntung saya dulu dipotret masih mengenakan pakaian walau hanya sekedar singlet dan celana dalam.

Yang saya inginkan untuk Balqis adalah sesi foto bertema, lalu saya mulai berfikir lokasi yang tepat untuk itu, saya rasa sesi foto di hutan seperti biasanya sudah sangat pasaran, lagipula tidak cocok untuk sesi foto balita. Balqis harus difoto dalam ruangan, tapi rumah siapa?
Untung kakak suami saya baru saja merenovasi rumahnya, beliau menambahkan satu lantai lengkap dengan balkon yang minimalis. Sangat cocok dengan tema sesi foto Balqis. Kemudian saya minta ijin pada beliau untuk "meminjam" rumahnya sebentar sekedar untuk berfoto - foto.

Ijin sudah didapat, saya pun menentukan hari dan membuat janji dengan sang fotografer langganan saya. Kami pun sepakat menjadwalkan sesi foto Balqis pada hari kamis, saya sengaja minta pagi - pagi sekali pada beliau karena lewat dari jam 9 pagi, Balqis pasti sudah kehilangan mood nya karena mengantuk.


Sesi foto pun dimulai pukul 7.30 pagi, kami mempersiapkan setting tempatnya, meletakkan semua boneka di atas karpet di pojok balkon sesuai arahan sang fotografer. Balqis hanya melongo, meski telah digoda tetap tidak tertawa. Tentu saya tidak ingin foto - foto Balqis hanya berisi ekspresi datar dia tanpa ada senyum centilnya seperti biasa. Saya pun teringat betapa sukanya Balqis pada musik, lalu saya memutar lagu - lagu kesukaan Balqis yang biasa saya putar di rumah. Dan ternyata berhasil membuat Balqis tertawa, walau jarang tersenyum sembari melihat kamera.

Saya sampai kasihan pada fotografernya, keringat bercucuran tanda lelah meminta Balqis untuk tersenyum. Beliau bilang, memotret anak itu gampang - gampang susah. Pasti, saya bilang. Apalagi Balqis termasuk anak yang tidak mudah akrab pada orang asing, mungkin dia selalu tersenyum ceria bila difoto memakai kamera ponsel karena dia tahu yang memotretnya adalah saya atau Abinya. Sehingga saat harus bertemu dengan sang fotografer yang asing baginya, dia jadi sedikit menutup diri. Tapi saya salut pada fotografer tersebut, dia sangat telaten memotret Balqis yang moody, bahkan dia tak segan berjoged - joged ala penari ular demi mendapatkan senyum ceria Balqis.

Dan hasilnya?? Sangat banyak yang memuji foto - foto Balqis. Teman - teman saya bahkan ingin mengikuti jejak saya membuat sesi foto untuk balitanya. Semacam plagiat memang! :D just kidding!
Komentar pertama mereka saat melihat hasil foto sesi Balqis adalah "Foto di studio mana nih?"
dan saya hanya bergumam dalam hati.... "hmmm.... studio.... kuno sekali pemikirannya! ^_^

Kamis, 24 Januari 2013

Pengalaman Pertama Naik Odong - Odong

ekspresi gugup Balqis

Pasti dalam benak ibu - ibu yang baru memiliki bayi tak sabar ingin melihat kegembiraan anaknya saat naik odong - odong, begitulah yang saya rasakan. Setelah Baqlis menginjak usia 8 bulan dan sudah duduk tegap, saya mulai merencanakan untuk mengajaknya naik odong - odong. Permasalahan yang saya hadapi yaitu, odong - odong keliling sudah jarang lewat di sekitar komplek sehingga saya harus pergi ke alun - alun, dimana disana memang pusatnya odong - odong mangkal. Dan mereka hanya mangkal di waktu malam, sedangkan Balqis adalah bayi istiqomah yang tidur malamnya selalu tidak pernah lewat dari jam 7 setiap hari. Bingung? PASTI! Rasanya mustahil mengajak Balqis naik odong - odong :'(


Hingga pada suatu malam, Balqis masih "terang benderang" sampai jam 7 lewat. Saya langsung ambil jaket dia, dan dengan sigap meminta suami untuk mengantar kami ke alun - alun. "Malam ini harus bisa naik odong - odong" pikir saya waktu itu. Ternyata benar, sampai di alun - alun masih belum ada tanda - tanda ngantuk pada Balqis, saya pun langsung menuju stand odong - odong dan voilaaaaa..... Balqis pun naik odong - odong!!

Awalnya dia terlihat gugup, susah mengimbangi gerakan odong - odong yang naik turun. Lama kelamaan dia mulai terbiasa dengan ritmenya dan mulai menikmati lagu - lagu yang diputar mamangnya. Menikmati odong - odong terbilang cukup murah, hanya Rp. 500 per lagu. Dan Balqis malam itu naik odong - odong hingga 10 lagu ^_^ modal goceng sudang bikin Balqis seneng.

Minggu, 20 Januari 2013

Just Bought a New Sneakers for Balqis

so girly :*
Setiap saya pergi ke baby shop, hal yang pertama saya lihat adalah sepatu. Saya terobsesi oleh Victoria Beckham yang memakaikan Nike sneakers pada Brooklyn saat dia masih balita. Saya tidak tahan melihat betapa imutnya baby sneakers itu, ingin rasanya segera membelikan Balqis sepasang.

Ternyata keinginan saya terwujud, di baby shop langganan saya terpajang dengan cantiknya sneakers prewalker yang cute abis. Karena khawatir kekecilan maka saya sengaja membeli yang ukuran paling besar yang ada di toko itu.
ini yang saya maksud
"terlihat tenggelam"

sesampainya di rumah mamah untuk menjemput Balqis, saya segera mencoba sepatu itu ke kaki Balqis. Awalnya agak susah karena Balqis selalu menekuk telapak kakinya setiap akan dipasangi sepatu. lama - lama sepatu itu terpakai juga di kaki Balqis dan terlihat sangat lucu, apalagi Balqis mempuyai ukuran betis yang sangat montok, jadi saat memakai sepatu terlihat semakin gembul dan tenggelam.

Ukuran yang awalnya saya pikir kebesaran ternyata cukup dan pas di kaki Balqis, tidak cuma segi perutnya yang bengkak, kaki dan betisnya juga tak kalah bengkak ^_^

Saya selalu memakaikan sepatu itu di kaki Balqis, meski hanya mengajaknya jalan - jalan dengan baby walker di sekitar komplek. Tetangga sampai menyebut Balqis anggota Cherrybelle (girlband) karena dirasa terlalu genit bersepatu semacam itu. Balqisnya sih ga genit, mungkin yang ngedandani dia seperti itu yang genit :p
jalan - jalan di komplek doank tetep dipake

Sabtu, 19 Januari 2013

Gila - Gilaan Bersama Teman - Teman

diantara dua brondong
Saya mulai sering mengajak Balqis bertamu kesana - kemari. Selain bermain - main dengan sepupunya di rumah mamah dia juga saya ajak bermain dengan anak - anak lain di sekitar rumah. Sehari - hari Balqis hanya bertiga dengan saya dan Abi, hanya kita teman baginya di rumah. Saya ingin Balqis punya banyak playmate, sehingga sejak dini dia sudah belajar bergaul dengan anak sebayanya maupun yang berbeda usia. 
tampangnya nantangin banget
Pada dasarnya Balqis senang dengan keberadaan anak - anak lain di sekitarnya, dia sering tertawa terbahak - bahak melihat tingkah temannya walaupun hanya sekedar mendengar celoteh teman yang cadel.
royyan langsung galau
waktu diajak foto ama Balqis
Tapi Balqis kadang suka bikin rusuh, dia sering menarik dan mengambil apapun yang dipegang temannya, jadi mereka lantas berebut yang ujung - ujungnya Balqis emosi dan salah satu dari mereka menangis.
Teman bermain Balqis yang paling sering berseteru dengan Balqis adalah abang Ilham, sepupu Balqis dari kakak perempuan saya. Hampir setiap saya pulang kerja selalu saja mendapat laporan yang temanya sama "Balqis cari ribut"
sesaat setelah ribut dengan Nisa
Contoh laporannya begini "tadi Balqis ngejambak rambut Ilham dek" "Balqis rebutan maenan sama Ilham" "Balqis ngegigitin betis Ilham tadi, untung ga nangis" "tiap Ilham pegang mainan selalu direbut ama Balqis" atau yang lebih ekstrim "Ilham ditabok mukanya sama Balqis" hmmm.... anak saya kriminal sekali -__-

Aslinya mah ga ngerti
mereka ngomong apaan
Giliran main dengan mbak - mbak sepupunya, Balqis juga tak kalah tengil. Balqis merusak hampir semua desain rumah - rumahan yang dibuat susah payah sama mbak Nisa. Alhasil mbak Nisa teriak - teriak dan marah pada Balqis dengan kalimat yang selalu sama "adek Balqis nakal ini!!!" dengan mata melotot.
Tapi betapapun marahnya mereka, Balqis tak kalah garang, bila dibentak dia balas membentak, bahkan dia tidak sungkan menjambak rambut sebagai self defense ^_^

keliatan rada lempeng
Beda Ilham beda lagi dengan mas Dzikri, anak kakak laki - laki saya ini lempeeeeeng sekali, sabar dan nyaris pasrah bila bermain dengan Balqis. Mainan diambil, dia diem. Kaki ditarik - tarik, dia diem. Balqis bener - bener bayi berlabel PARENTAL GUIDANCE. Bahaya kalo deket - deket dia tanpa pengawasan orang dewasa -___-

Sebenarnya tidak bisa menyalahkan Balqis atas perilakunya itu, dia belum paham dengan omongan orang, saya pikir dia pasti menganggap bayi - bayi yang lebih muda usianya sebagai boneka hidup yang bergerak - gerak. Karena saya melihat tatapan Balqis penuh penasaran setiap melihat bayi lain. Dan soal menjambak dan memukul anak yang lebih tua saya rasa hanya ekspresi Balqis semata yang salah sasaran ^__^
becandaan sebelum saling tabok

Jumat, 18 Januari 2013

Balqis's Meal time

Orang bilang, perilaku kita semasa hamil adalah perilaku anak yang dilahirkan nantinya. Saya dan suami adalah penggemar berat susu, bedanya saya minum susu dengan sekali minum seperti meminum air sedangkan suami seteguk demi seteguk dengan penuh penghayatan, beliau benar - benar menikmati tiap tetes susunya. Perilaku tersebut memang sudah melekat pada diri saya sejak kecil, jadi tidak heran jika saat hamil saya tetap doyan minum susu meskipun pada trimester pertama saya sering sekali mual dan cenderung memilih - milih makanan tetapi saat disodorin susu, tidak pernah terjadi penolakan oleh saya ^_^

kaget saat melihat susunya habis
Ternyata Balqis juga demikian, doyan sekali minum susu. Saat usianya belum genap sebulan, dia bisa menghabiskan 90 ml susu sekali minum dan jumlah tersebut terus bertambah seiring bertambahnya usia Balqis. Menginjak usia 6 bulan, Balqis mulai diperkenalkan oleh makanan tambahan, pilihan saya jatuh kepada bubur instan dan jus buah segar. Awalnya Balqis diberi bubur instan sekali sehari setiap pagi, sedangkan sore hari giliran jus buah - buahan yang menjadi menunya. Balqis hanya diberi bubur beras merah sementara waktu dan puree apokat buatan sendiri sore harinya.

Menikmati jus apel
Begitu dia agak besar, saya mulai memperkenalkan bubur yang lain, seperti pisang, semur daging, wortel, labu dan sebagainya. Begitu pula jus yang saya berikan mulai bervariasi, tidak hanya apokat, tapi juga apel, wortel, tomat dll. Balqis sangat menyukai acara makannya, walau pada awalnya harus tersedak - sedak karena belum terbiasa mengunyah, dan sering juga memuntahkan suapan saya sehingga acara menyuapi Balqis harus diulang kembali dari awal. Tapi saya tidak pernah memaksa Balqis untuk menghabiskan setiap makanan yang saya kasih, saya takut dia kekenyangan dan malah memuntahkan semuanya.

Lalu mamah saya mencoba memberi Balqis nasi dicampur wortel rebus yang dihaluskan dengan blender, dan Balqis sangat menolak makanan itu, tangan - tangannya menghalangi tangan dan sendok mamah setiap akan disuapi. Mamah tak kehabisan akal, mungkin Balqis geli dengan tekstur nasi blender yang agak menjijikkan. Mamah lalu menghaluskan nasi dengan cara tradisional, dan dicampur dengan semur. Alhasil Balqis doyan bukan main, karena memang awalnya Balqis sudah terbiasa merasakan semur daging meski hanya lewat bubur instan.
puree apokat kesukaan Balqis

Mamah mulai memvariasikan sarapan Balqis, tapi hanya satu yang Balqis  tidak bisa konsumsi terlalu sering, daging ayam. Dia semacam alergi ringan daging bersebut, setiap habis makan daging ayam selalu muncul bintik - bintik kecil di wajah dan badannya tapi tidak dalam waktu yang lama. Beberapa hari saja bintik - bintiknya sudah hilang.
Bagi kebanyakan orang berpikiran bahwa bila anak sudah mulai makan, maka konsumsi susunya akan berkurang. Hal itu tidak berlaku bagi Balqis. setelah disuapi dan merasa ngantuk, Balqis masih harus minum 150 ml susu agar bisa tidur. Tak heran bila berat badan Balqis jauh diatas berat badan normal bayi seumurnya. 
Menangis waktu ditimbang berat badannya di posyandu

Nimbrung ama tante - tante

Balqis dikerubuti teman - teman kantor


Dengan tante Devi di alun - alun
Tidak sedikit yang gemes melihat Balqis, karena memang dia adalah bayi yang cenderung berbadan subur. Teman - teman dan sodara sering sekali minta foto bersama dengan Balqis atau saya sendiri yang meminta mereka berfoto bersama.

Di tempat arisan ama tante Dina
Balqis awalnya takut bertemu orang asing, saat usianya belum genap 6 bulan dia selalu menangis saat ada yang menggendong dia selain saya. Bahkan saat saya telah menggendong dia kembali, dia tetap terisak - isak  penuh manja pada saya. Namun seiring bertambahnya usia, Balqis jadi lebih berani terhadap orang asing, hanya saja bila di digendong menjauhi saya, dia akan mewek dan langsung menangis sekencang - kencangnya.


Lagipula, tidak ada orang lain yang tahan menggendong Balqis terlalu lama karena berat badannya yang melebihi normal. sehingga tak jarang mereka mengeluh sembari ngos - ngosan setelah menggendong Balqis dan mengajaknya jalan - jalan.
duduk dipangku Tante Tya dan Tante Uswatun

"bintang tamu" Situbondo Car Free Day

Balqis berfoto bersama Bupati Situbondo beserta istrinya


Balqis digendong Bupati Situbondo
Minggu pagi itu saya memang berniat mengajak jalan – jalan Balqis dengan baby walkernya, mumpung ada Car Free Day (CFD) di jalan – jalan protocol jadi saya tidak perlu khawatir akan polusi dan keamanannya. Sekitar  1 km kami berjalan dari rumah menuju alun – alun untuk melihat siapa saja yang berpartisipasi pada CFD kali ini, kebetulan ini pertama kalinya Situbondo mengadakan CFD. Sesampainya di depan kantor pemkab, kami melihat kakak suami saya bersepeda dengan pejabat – pejabat yang lain, diikuti oleh Bupati dan jajaran pimpinan daerah lainnya.


Balqis juga berfoto dengan gadis -gadis
yang entah asalnya dari mana
Kami kemudian dipanggil oleh kakak karena Beliau hendak memberikan susu kemasan pada kami lengkap dengan balon untuk balqis. Lalu saya melihat ibu Bupati sedang berada dekat dengan kakak, langsung saja saya tidak menyia – nyiakan kesempatan emas itu untuk memotret beliau dengan Balqis. Malah kakak saya meminta pak Bupati langsung untuk menggendong Balqis beserta ibu Bupati untuk difoto bersama.


Beruntungnya Balqis bisa berfoto dengan orang nomor satu di kabupaten, saya saja belum tentu bisa berfoto dengan Beliau. Untung saja saat itu Balqis sudah saya mandikan, kalau tidak, bisa dipastikan pak Bupati bersin – bersin bahkan pingsan mencium aroma tubuh Balqis yang kecutnya naudzubillah
Saat perjalanan menuju alun - alun