Selasa, 26 November 2013

Balqis No Speak Bahasa


Di usianya yang menginjak 20 bulan, Balqis semakin rajin "mengoceh". Perbendaharaan katanya pun bertambah, selain fasih memanggil saya dan beberapa kerabat, Balqis juga sudah mampu mengucapkan benda - benda tertentu. Saya selalu tidak bisa menahan tawa saat saya mendengar Balqis mengobrol dengan saya. Pembicaraan Balqis seolah - olah dia sedang menjelaskan sesuatu, dan bila saya menimpali, dia pun merespon dengan anggukan seraya berkata "ya"

Video berikut adalah contoh pembicaraan Balqis yang sedang menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang bahkan Alienpun tak akan paham. Saya lantas menyebutnya "bayi berbicara korea" dan mengunggah video tersebut ke youtube ^_^

Selasa, 19 November 2013

Inilah KUWO, teman baru Balqis

Saya termasuk penyayang binatang dan gemar memelihara binatang, sebelum menikah saya memiliki lebih dari selusin kucing, tapi tidak semuanya saya pelihara sekaligus, mereka tentu saja bergantian mati atau kabur dari rumah. Mengingat pengalaman saya dulu, ingin rasanya melihat Balqis punya peliharaan, saya ingin melihat bagaimana dia memberi makan dan berinteraksi dengan hewan peliharaannya. Kemudian saya membelikan Balqis seekor hamster, Balqis terlihat senang sekali saat saya membawa pulang hamster beserta kandangnya. Lantas saya bertanya pada Balqis nama yang akan diberikan pada hamster tersebut, Balqispun menjawab "KUWO". Maklum saja, saat itu Balqis masih belum lancar berbicara. 
Kuwo di dalam kandang

Setiap hari sejak saat itu, Balqis rajin memberinya makan berupa kuaci, bahkan terkadang Balqis terlihat seperti menyuapi Kuwo. Balqis tak hanya memberi makan Kuwo, tetapi juga ikut sibuk mengganti serbuk kayu di kandang Kuwo, tentu saja saya tidak membiarkan dia menyentuh serbuk kayu kotor penuh kotoran hamster, saya hanya memperbolehkan dia meletakkan serbuk kayu baru yang bersih ke dalam kandang, itupun dari atas kandang tanpa menyentuh bagian dalam sama sekali. Saat mengganti air minum Kuwo saya juga menjelaskan bahwa Kuwo juga butuh minum seperti Balqis, dan airnya harus sering diganti agar Kuwo tidak mudah sakit.
Memberi makan Kuwo dengan kacang panjang

Rutinitas setiap pagi Balqis adalah sarapan ditemani Kuwo yang juga sedang makan. Saya ingin mengajarkan Balqis tentang makna kasih sayang, saat Balqis memukul - mukul kandang Kuwo karena kesal, saya menasehatinya untuk tidak berperilaku demikian, saya bilang pada Balqis "kasihan Kuwo sayang kalo kandangnya dipukul - pukul begitu nanti dia bisa pusing" dan beberapa nasehat lain yang menjelaskan bahwa kita harus saling mengasihi sesama makhluk Allah.

Senin, 18 November 2013

Rawat Inap :'(

Rawat inap bersamaan dengan mbak Nisa
Beberapa hari sebelum bulan Ramadhan lalu, Balqis sering sekali demam. Saya perhatikan bibirnya juga mengelupas tidak seperti biasa, puncaknya saat saya harus menginap di rumah kakak bersama Balqis dan suami saya karena kakak sedang menjaga anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit, Balqis muntah - muntah, dan sedikit mimisan. Saat itu saya pikir dia masuk angin, jadi saya putuskan malam itu langsung pulang ke rumah untuk mencegah masuk angin Balqis makin parah. Sesampainya di rumah, mual dan muntah Balqis semakin menjadi. Paginya dia juga diare dan tidak mau minum susu, lalu saya buatkan dia teh dan minum air putih, tetapi lagi - lagi dia memuntahkannya, badannya pun deman.

Ditemani boneka kesayangan

Khawatir terjadi apa - apa, malamnya saya bawa Balqis ke IGD, sengaja saya minta cek darah lengkap untuk memastikan penyakit Balqis. Saat harus mengambil sample darah Balqis, perawat IGD mengalami kesulitan menemukan uratnya, berkali - kali dicoba namun darah yang berhasil diambil hanya sedikit, hal itu berlangsung hampir setengah jam, otomatis Balqis menangis sejadi - jadinya karena tidak kuat menahan sakitnya jarum suntik. Saya hanya bisa berdoa dan menangis melihat Balqis menjerit kesakitan, sangat tidak tega rasanya melihat dia begitu menderita. Sample darah telah berhasil diambil, lalu saya diminta untuk menunggu hasilnya, ternyata semuanya normal - normal saja. saya diberi obat anti mual, cairan oralit dan penurun panas, kemudian kami pulang. Di rumah tidak ada peningkatan pada kondisis Balqis, dia masih saja diare dan muntah - muntah semalaman.
Kaki Balqis dengan selang infus

Keesokan harinya saya tekadkan untuk membawa dia rawat inap di RS, saya takut dia jadi dehidrasi karena muntah dan diare yang tak kunjung berhenti. Sesampainya di IGD saya langsung menjelaskan kondisi Balqis pada perawat dan dokter jaga disana, mereka lantas mulai memasang infus. Pemasangan infus juga mengalami kesulitan seperti pengambilan darah semalam, Balqis kembali menangis menjerit - jerit dan saya terus menenangkan dia dengan belaian dan genggaman dan mengatakan bahwa itu semua demi kesembuhan dan kebaikan dia.

Setelah infus terpasang dan cairannya mulai masuk ke peredaran Balqis, kondisi Balqis berangsur - angsur membaik, dia tidak lagi muntah, diare pun berkurang. Dia juga mulai mau makan dan minum susu. Balqis tidak butuh waktu lama di rumah sakit, hanya selang 24 jam Balqis sudah diperbolehkan pulang. Di rumah pun kondisinya membaik, diare hilang dan Balqis kembali ke kondisi semula. Saya harap ini pertama dan terakhir kalinya Balqis di rawat inap, saya selalu berdoa untuk kesehatan Balqis, saya tidak ingin Balqis menderita karena penyakit apapun karena saya amat menyayangi Balqis.
sepulang dari rumah sakit
dengan kondisi yang belum sepenuhnya sehat

Minggu, 20 Oktober 2013

Jagonya Beres - Beres Mainan

Saat Balqis mulai bisa memahami perkataan orang, saya mulai mengajarkannya untuk memberskan mainan yang sudah dia mainkan ke tempat semula. Awalnya saya pikir mustahil dia bisa membereskan mainannya sendiri, namun setelah beberapa kali saya lihat dia selalu menirukan apapun yang saya lakukan, maka saya coba untuk memasukkan satu per satu mainan dia yang berantakan ke dalam boks sambil memintanya memintanya untuk bergabung dengan saya, saya bilang "Balqis bantuin Umma bisa? mainannya masukin sini semua yuk... beres - beres yuk" ternyata Balqis menirukan yang saya lakukan.


"Tradisi" beres - beres yang saya lakukan bersama Balqis terus berlanjut setiap kali Balqis selesai main. Lama kelamaan saya sempat melihat Balqis membereskan mainannya sendiri tanpa perlu saya minta. Tapi namanya juga anak - anak, mainan yang sudah dia letakkan di dalam boks terkadang dia ambil untuk dimainkan lagi. Semoga saja nantinya Balqis akan terbiasa membereskan mainannya setelah selesai bermain, agar saya atau suami saya tak perlu repot - repot lagi dan sedikit merasa terbantu ^_^

10 Hari Tanpa Umma

Foto kiriman kakak saya yang telah saya edit
Hal yang paling tidak mungkin dilakukan seorang ibu adalah berjauhan dengan sang anak, sama halnya dengan saya. Saat harus pergi diklat selama 10 hari di Jember dan berjauhan dengan Balqis, rasanya sangat aneh sekaligus kangen. Memang saya harus memfokuskan segala pikiran saya pada pembelajaran saat diklat agar lulus dengan baik tetapi saya tidak pernah bisa benar - benar fokus pada setiap materi yang diberikan penyaji. Yang ada dalam pikiran saya selalu tentang Balqis, Balqis, Balqis dan terakhir Abinya ^_^

Hari pertama saya pergi diklat, Balqis baik - baik saja, tidak ada tangisan atau rengekan saat saya menitipkannya di rumah mamah, namun malamnya saat hendak tidur, suami saya bercerita bahwa Balqis memanggil - manggil saya sambil menatap wajah suami saya, mungkin dia pikir "Umma kemana? kok yang ngelonin aku bukan umma?"

memang pikiran saya tidak tenang saat Balqis harus tidur malam di rumah mamah, dan harus 24 jam berada di rumah mamah, yang membuat saya tidak tenang adalah bayangan bahwa "pasti Balqis kangen rumah, pasti Balqis kangen pengen main sama anak - anak kos dll" seperti punya telepati, sore itu suami saya membawa pulang Balqis ke rumah, dan mulai saat itu disepakati bahwa tiap malam Balqis akan tidur di rumah dan setiap pagi saat suami saya akan berangkat ke kantor, Balqis akan diantar ke rumah mamah dan bermain disana sampai sore.
Foto yang dikirim kakak saya saat saya sedang diklat

Setelah kesepakatan baru itu, pikiran saya menjadi sedikit tenang. Tidak lupa setiap hari saya selalu menelepon suami atau mamah saya untuk menanyakan kabar Balqis, tapi setiap suami saya menawari saya untuk berbicara dengan Balqis, saya selalu menolak. Karena saya tidak ingin dia malah menjadi rewel dan teringat akan saya setelah mendengar suara saya. Saya ingin membiarkan Balqis lupa sementara waktu tentang saya, demi ketenangan dia juga dan orang - orang yang momong dia. Saya ingin Balqis langsung bertemu dan bermain dengan saya lagi setelah saya pulang dan bukan hanya mendengar suara saya.

Saat saya menulis postingan ini, saya sedang menjalani hari ke-7 saya diklat, berarti 3 hari lagi saya pulang dan bertemu dengan Balqis. Saya sudah menyiapkan rencana untuk membelikan Balqis boneka baru sebagai hadiah dari saya sekaligus permintaan maaf saya yang telah (dengan terpaksa) meninggalkan dia selama 10 hari. semoga Balqis senang dengan boneka barunya nanti.

Kamis, 07 Februari 2013

Balqis Vs Influenza

Selayaknya bayi yang kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna, Balqis mudah terserang penyakit. Selama 11 bulan usianya sejauh ini, Balqis sudah 3 kali terserang flu. Flu yang pertama dengan disertai batuk, saya langsung membawanya untuk berobat ke bidan yang biasa menangani Balqis sejak masih di dalam kandungan saya. Saya termasuk orang tua yang mudah panik terutama saat Balqis terserang batuk, karena saya sangat khawatir bila Balqis ternyata mengidap asma seperti saya yang setiap terserang batuk pasti asma kambuh dan menjadi sulit sekali bernafas. Bersyukur saat itu Balqis dinyatakan tidak mengidap asma seperti saya, dan semoga seterusnya dia terbebas dari segala penyakit apapun. Amin YRA.
Saat diperiksa DSA

Influenza yang kedua terjadi beberapa hari setelah Balqis berenang untuk pertama kalinya, saya sebenarnya tidak yakin Balqis terserang flu karena berenang, setahu saya saat itu sepupu Balqis yang biasa bermain bersama Balqis terserang batuk sehingga kemungkinan besar Balqis tertular olehnya. Saat Balqis terserang batuk pilek untuk kedua kalinya membuat dia tidak bisa tidur semalaman, saya panik bukan main. Saya ingin Balqis segera sembuh dan bisa beristirahat seperti biasanya. Rasanya tidak tega melihat dia susah payah mengeluarkan dahak sampai muntah-muntah, ditambah lagi hidungnya yang mampet membuat Balqis enggan minum susu. Saat itu saya langsung bergegas membawanya ke DSA untuk diobati, sebenarnya saya ingin membawanya ke bidan seperti biasa, hanya saja bidan tersebut buka praktek di waktu malam, dan saya sangat terburu-buru untuk mengobati Balqis, sehingga pagi itu juga setelah semalaman tidur Balqis terganggu, saya langsung memeriksakannya ke DSA. Selang beberapa hari kemudian Balqis sembuh total.

Lalu influenza yang ketiga ini juga menyerang setelah Balqis berenang, untuk yang satu ini saya yakin flu tersebut akibat berenang karena Balqis berenang di hari Minggu dan mulai flu pada hari selasa. Selain itu juga saat Balqis terserang flu banyak juga anak-anak kecil yang terserang flu, cuaca memang sedang tidak bersahabat dan berpengaruh buruk buat kesehatan anak-anak. Flu yang ketiga ini meyerang tanpa batuk, hanya hidung Balqis tersumbat beberapa hari akibatnya Balqis susah sekali minum susu dan saya kembali panik -__-

sedang diterapi uap
Saya kemudian teringat metode terapi alami untuk mengatasi hidung tersumbat pada bayi, yaitu dengan meletakkan air panas yang telah ditetesi minyak kayu putih atau minyak telon di dekat tempat tidur bayi sehingga bayi bisa menghirup udara hangat dari larutan tersebut dan bisa melegakan pernafasannya. Ternyata terapi yang saya lakukan berhasil, tapi seiring dengan penurunan suhu larutan tersebut hidung Balqis kembali tersumbat dan saya harus mengulangi terapi tersebut dari awal. Dan tak lupa juga saya mengolesi dada dan punggung Balqis dengan balsem lembut khusus bayi untuk membantu melancarkan pernafasannya.

Tersumbatnya hidung Balqis dalam dua hari membuat saya kalang kabut, padahal saya telah memberi obat tetes hidung seperti yang disarankan DSA pada teman saya yang anaknya juga menderita hidung tersumbat, tapi lendir dalam hidung Balqis tak juga keluar dan Balqis tetap saja sulit bernafas. Saya kemudian berunding dengan suami saya untuk memeriksakannya ke DSA langganan saya, saya sudah menyiapkan mental apabila nantinya akan dilakukan section di hidung Balqis untuk mengeluarkan lendirnya. Tapi saat itu antri pasien di DSA tersebut sangat panjang, saya tak ingin Balqis malah rewel sehingga saya urungkan niat saya untuk memeriksakan Balqis.

Yang saya lakukan kemudian untuk menyembuhkan flu yang Balqis derita adalah dengan rutin memberinya makan pepaya yang setelah saya browsing di google kadar vitamin c-nya lebih tinggi daripada jeruk. Selain memberinya pepaya, saya juga membiasakan Balqis menghirup uap panas setelah mandi agar penyumbatan di hidungnya berkurang. Tak lupa juga saya menjemur Balqis di bawah sinar matahari pagi agar proses penyembuhannya berlangsung cepat. Alhamdulillah tidak sampai seminggu Balqis bisa sembuh total dari flu TANPA DIBERI OBAT APA-APA. 
Enggan tersenyum saat sakit

Semoga nantinya kekebalan tubuh Balqis berkembang sangat kuat untuk melindungi Balqis dari segala macam penyakit agar tidak terlalu banyak obat yang Balqis konsumsi untuk melawan penyakit tersebut. Karena obat-obatan pun tidak terlalu baik dampaknya pada kesehatan bayi, alangkah baiknya bila bayi tersebut bisa sembuh dengan sendirinya karena telah memiliki sistem imun yang kuat walau memakan waktu yang relatif lebih lama bila dibandingkan dengan bayi yang diberi obat-obatan.

Jumat, 25 Januari 2013

Sesi Foto Pertama dengan Awan Photography

Sudah sejak lama saya merencanakan sesi foto pribadi khusus Balqis, dulu saya pernah menceritakan bahwa saya pernah sesi foto saat hamil Balqis dalam postingan Dia Mulai Tertanam. Saya menunggu hingga dia bisa duduk tegap sempurna, meski mamah menyarankan saya berkali - kali untuk memotret Balqis di studio saat dia sudah bisa tengkurap, saya tetap tak bergeming. Foto di studio itu sudah kuno, memotret bayi semacam itu sudah ada sejak saya bahkan kakak - kakak saya bayi, tradisi ibu - ibu jaman mamah saya muda, lagipula apa menariknya anak tengkurap? Yang saya tahu, pose standar bayi - bayi sebaya saya dulu saat dipotret adalah tengkurap sembari bugil. iya, BUGIL! Masih kecil sudah pornoaksi... Beruntung saya dulu dipotret masih mengenakan pakaian walau hanya sekedar singlet dan celana dalam.

Yang saya inginkan untuk Balqis adalah sesi foto bertema, lalu saya mulai berfikir lokasi yang tepat untuk itu, saya rasa sesi foto di hutan seperti biasanya sudah sangat pasaran, lagipula tidak cocok untuk sesi foto balita. Balqis harus difoto dalam ruangan, tapi rumah siapa?
Untung kakak suami saya baru saja merenovasi rumahnya, beliau menambahkan satu lantai lengkap dengan balkon yang minimalis. Sangat cocok dengan tema sesi foto Balqis. Kemudian saya minta ijin pada beliau untuk "meminjam" rumahnya sebentar sekedar untuk berfoto - foto.

Ijin sudah didapat, saya pun menentukan hari dan membuat janji dengan sang fotografer langganan saya. Kami pun sepakat menjadwalkan sesi foto Balqis pada hari kamis, saya sengaja minta pagi - pagi sekali pada beliau karena lewat dari jam 9 pagi, Balqis pasti sudah kehilangan mood nya karena mengantuk.


Sesi foto pun dimulai pukul 7.30 pagi, kami mempersiapkan setting tempatnya, meletakkan semua boneka di atas karpet di pojok balkon sesuai arahan sang fotografer. Balqis hanya melongo, meski telah digoda tetap tidak tertawa. Tentu saya tidak ingin foto - foto Balqis hanya berisi ekspresi datar dia tanpa ada senyum centilnya seperti biasa. Saya pun teringat betapa sukanya Balqis pada musik, lalu saya memutar lagu - lagu kesukaan Balqis yang biasa saya putar di rumah. Dan ternyata berhasil membuat Balqis tertawa, walau jarang tersenyum sembari melihat kamera.

Saya sampai kasihan pada fotografernya, keringat bercucuran tanda lelah meminta Balqis untuk tersenyum. Beliau bilang, memotret anak itu gampang - gampang susah. Pasti, saya bilang. Apalagi Balqis termasuk anak yang tidak mudah akrab pada orang asing, mungkin dia selalu tersenyum ceria bila difoto memakai kamera ponsel karena dia tahu yang memotretnya adalah saya atau Abinya. Sehingga saat harus bertemu dengan sang fotografer yang asing baginya, dia jadi sedikit menutup diri. Tapi saya salut pada fotografer tersebut, dia sangat telaten memotret Balqis yang moody, bahkan dia tak segan berjoged - joged ala penari ular demi mendapatkan senyum ceria Balqis.

Dan hasilnya?? Sangat banyak yang memuji foto - foto Balqis. Teman - teman saya bahkan ingin mengikuti jejak saya membuat sesi foto untuk balitanya. Semacam plagiat memang! :D just kidding!
Komentar pertama mereka saat melihat hasil foto sesi Balqis adalah "Foto di studio mana nih?"
dan saya hanya bergumam dalam hati.... "hmmm.... studio.... kuno sekali pemikirannya! ^_^

Kamis, 24 Januari 2013

Pengalaman Pertama Naik Odong - Odong

ekspresi gugup Balqis

Pasti dalam benak ibu - ibu yang baru memiliki bayi tak sabar ingin melihat kegembiraan anaknya saat naik odong - odong, begitulah yang saya rasakan. Setelah Baqlis menginjak usia 8 bulan dan sudah duduk tegap, saya mulai merencanakan untuk mengajaknya naik odong - odong. Permasalahan yang saya hadapi yaitu, odong - odong keliling sudah jarang lewat di sekitar komplek sehingga saya harus pergi ke alun - alun, dimana disana memang pusatnya odong - odong mangkal. Dan mereka hanya mangkal di waktu malam, sedangkan Balqis adalah bayi istiqomah yang tidur malamnya selalu tidak pernah lewat dari jam 7 setiap hari. Bingung? PASTI! Rasanya mustahil mengajak Balqis naik odong - odong :'(


Hingga pada suatu malam, Balqis masih "terang benderang" sampai jam 7 lewat. Saya langsung ambil jaket dia, dan dengan sigap meminta suami untuk mengantar kami ke alun - alun. "Malam ini harus bisa naik odong - odong" pikir saya waktu itu. Ternyata benar, sampai di alun - alun masih belum ada tanda - tanda ngantuk pada Balqis, saya pun langsung menuju stand odong - odong dan voilaaaaa..... Balqis pun naik odong - odong!!

Awalnya dia terlihat gugup, susah mengimbangi gerakan odong - odong yang naik turun. Lama kelamaan dia mulai terbiasa dengan ritmenya dan mulai menikmati lagu - lagu yang diputar mamangnya. Menikmati odong - odong terbilang cukup murah, hanya Rp. 500 per lagu. Dan Balqis malam itu naik odong - odong hingga 10 lagu ^_^ modal goceng sudang bikin Balqis seneng.

Minggu, 20 Januari 2013

Just Bought a New Sneakers for Balqis

so girly :*
Setiap saya pergi ke baby shop, hal yang pertama saya lihat adalah sepatu. Saya terobsesi oleh Victoria Beckham yang memakaikan Nike sneakers pada Brooklyn saat dia masih balita. Saya tidak tahan melihat betapa imutnya baby sneakers itu, ingin rasanya segera membelikan Balqis sepasang.

Ternyata keinginan saya terwujud, di baby shop langganan saya terpajang dengan cantiknya sneakers prewalker yang cute abis. Karena khawatir kekecilan maka saya sengaja membeli yang ukuran paling besar yang ada di toko itu.
ini yang saya maksud
"terlihat tenggelam"

sesampainya di rumah mamah untuk menjemput Balqis, saya segera mencoba sepatu itu ke kaki Balqis. Awalnya agak susah karena Balqis selalu menekuk telapak kakinya setiap akan dipasangi sepatu. lama - lama sepatu itu terpakai juga di kaki Balqis dan terlihat sangat lucu, apalagi Balqis mempuyai ukuran betis yang sangat montok, jadi saat memakai sepatu terlihat semakin gembul dan tenggelam.

Ukuran yang awalnya saya pikir kebesaran ternyata cukup dan pas di kaki Balqis, tidak cuma segi perutnya yang bengkak, kaki dan betisnya juga tak kalah bengkak ^_^

Saya selalu memakaikan sepatu itu di kaki Balqis, meski hanya mengajaknya jalan - jalan dengan baby walker di sekitar komplek. Tetangga sampai menyebut Balqis anggota Cherrybelle (girlband) karena dirasa terlalu genit bersepatu semacam itu. Balqisnya sih ga genit, mungkin yang ngedandani dia seperti itu yang genit :p
jalan - jalan di komplek doank tetep dipake

Sabtu, 19 Januari 2013

Gila - Gilaan Bersama Teman - Teman

diantara dua brondong
Saya mulai sering mengajak Balqis bertamu kesana - kemari. Selain bermain - main dengan sepupunya di rumah mamah dia juga saya ajak bermain dengan anak - anak lain di sekitar rumah. Sehari - hari Balqis hanya bertiga dengan saya dan Abi, hanya kita teman baginya di rumah. Saya ingin Balqis punya banyak playmate, sehingga sejak dini dia sudah belajar bergaul dengan anak sebayanya maupun yang berbeda usia. 
tampangnya nantangin banget
Pada dasarnya Balqis senang dengan keberadaan anak - anak lain di sekitarnya, dia sering tertawa terbahak - bahak melihat tingkah temannya walaupun hanya sekedar mendengar celoteh teman yang cadel.
royyan langsung galau
waktu diajak foto ama Balqis
Tapi Balqis kadang suka bikin rusuh, dia sering menarik dan mengambil apapun yang dipegang temannya, jadi mereka lantas berebut yang ujung - ujungnya Balqis emosi dan salah satu dari mereka menangis.
Teman bermain Balqis yang paling sering berseteru dengan Balqis adalah abang Ilham, sepupu Balqis dari kakak perempuan saya. Hampir setiap saya pulang kerja selalu saja mendapat laporan yang temanya sama "Balqis cari ribut"
sesaat setelah ribut dengan Nisa
Contoh laporannya begini "tadi Balqis ngejambak rambut Ilham dek" "Balqis rebutan maenan sama Ilham" "Balqis ngegigitin betis Ilham tadi, untung ga nangis" "tiap Ilham pegang mainan selalu direbut ama Balqis" atau yang lebih ekstrim "Ilham ditabok mukanya sama Balqis" hmmm.... anak saya kriminal sekali -__-

Aslinya mah ga ngerti
mereka ngomong apaan
Giliran main dengan mbak - mbak sepupunya, Balqis juga tak kalah tengil. Balqis merusak hampir semua desain rumah - rumahan yang dibuat susah payah sama mbak Nisa. Alhasil mbak Nisa teriak - teriak dan marah pada Balqis dengan kalimat yang selalu sama "adek Balqis nakal ini!!!" dengan mata melotot.
Tapi betapapun marahnya mereka, Balqis tak kalah garang, bila dibentak dia balas membentak, bahkan dia tidak sungkan menjambak rambut sebagai self defense ^_^

keliatan rada lempeng
Beda Ilham beda lagi dengan mas Dzikri, anak kakak laki - laki saya ini lempeeeeeng sekali, sabar dan nyaris pasrah bila bermain dengan Balqis. Mainan diambil, dia diem. Kaki ditarik - tarik, dia diem. Balqis bener - bener bayi berlabel PARENTAL GUIDANCE. Bahaya kalo deket - deket dia tanpa pengawasan orang dewasa -___-

Sebenarnya tidak bisa menyalahkan Balqis atas perilakunya itu, dia belum paham dengan omongan orang, saya pikir dia pasti menganggap bayi - bayi yang lebih muda usianya sebagai boneka hidup yang bergerak - gerak. Karena saya melihat tatapan Balqis penuh penasaran setiap melihat bayi lain. Dan soal menjambak dan memukul anak yang lebih tua saya rasa hanya ekspresi Balqis semata yang salah sasaran ^__^
becandaan sebelum saling tabok

Jumat, 18 Januari 2013

Balqis's Meal time

Orang bilang, perilaku kita semasa hamil adalah perilaku anak yang dilahirkan nantinya. Saya dan suami adalah penggemar berat susu, bedanya saya minum susu dengan sekali minum seperti meminum air sedangkan suami seteguk demi seteguk dengan penuh penghayatan, beliau benar - benar menikmati tiap tetes susunya. Perilaku tersebut memang sudah melekat pada diri saya sejak kecil, jadi tidak heran jika saat hamil saya tetap doyan minum susu meskipun pada trimester pertama saya sering sekali mual dan cenderung memilih - milih makanan tetapi saat disodorin susu, tidak pernah terjadi penolakan oleh saya ^_^

kaget saat melihat susunya habis
Ternyata Balqis juga demikian, doyan sekali minum susu. Saat usianya belum genap sebulan, dia bisa menghabiskan 90 ml susu sekali minum dan jumlah tersebut terus bertambah seiring bertambahnya usia Balqis. Menginjak usia 6 bulan, Balqis mulai diperkenalkan oleh makanan tambahan, pilihan saya jatuh kepada bubur instan dan jus buah segar. Awalnya Balqis diberi bubur instan sekali sehari setiap pagi, sedangkan sore hari giliran jus buah - buahan yang menjadi menunya. Balqis hanya diberi bubur beras merah sementara waktu dan puree apokat buatan sendiri sore harinya.

Menikmati jus apel
Begitu dia agak besar, saya mulai memperkenalkan bubur yang lain, seperti pisang, semur daging, wortel, labu dan sebagainya. Begitu pula jus yang saya berikan mulai bervariasi, tidak hanya apokat, tapi juga apel, wortel, tomat dll. Balqis sangat menyukai acara makannya, walau pada awalnya harus tersedak - sedak karena belum terbiasa mengunyah, dan sering juga memuntahkan suapan saya sehingga acara menyuapi Balqis harus diulang kembali dari awal. Tapi saya tidak pernah memaksa Balqis untuk menghabiskan setiap makanan yang saya kasih, saya takut dia kekenyangan dan malah memuntahkan semuanya.

Lalu mamah saya mencoba memberi Balqis nasi dicampur wortel rebus yang dihaluskan dengan blender, dan Balqis sangat menolak makanan itu, tangan - tangannya menghalangi tangan dan sendok mamah setiap akan disuapi. Mamah tak kehabisan akal, mungkin Balqis geli dengan tekstur nasi blender yang agak menjijikkan. Mamah lalu menghaluskan nasi dengan cara tradisional, dan dicampur dengan semur. Alhasil Balqis doyan bukan main, karena memang awalnya Balqis sudah terbiasa merasakan semur daging meski hanya lewat bubur instan.
puree apokat kesukaan Balqis

Mamah mulai memvariasikan sarapan Balqis, tapi hanya satu yang Balqis  tidak bisa konsumsi terlalu sering, daging ayam. Dia semacam alergi ringan daging bersebut, setiap habis makan daging ayam selalu muncul bintik - bintik kecil di wajah dan badannya tapi tidak dalam waktu yang lama. Beberapa hari saja bintik - bintiknya sudah hilang.
Bagi kebanyakan orang berpikiran bahwa bila anak sudah mulai makan, maka konsumsi susunya akan berkurang. Hal itu tidak berlaku bagi Balqis. setelah disuapi dan merasa ngantuk, Balqis masih harus minum 150 ml susu agar bisa tidur. Tak heran bila berat badan Balqis jauh diatas berat badan normal bayi seumurnya. 
Menangis waktu ditimbang berat badannya di posyandu

Nimbrung ama tante - tante

Balqis dikerubuti teman - teman kantor


Dengan tante Devi di alun - alun
Tidak sedikit yang gemes melihat Balqis, karena memang dia adalah bayi yang cenderung berbadan subur. Teman - teman dan sodara sering sekali minta foto bersama dengan Balqis atau saya sendiri yang meminta mereka berfoto bersama.

Di tempat arisan ama tante Dina
Balqis awalnya takut bertemu orang asing, saat usianya belum genap 6 bulan dia selalu menangis saat ada yang menggendong dia selain saya. Bahkan saat saya telah menggendong dia kembali, dia tetap terisak - isak  penuh manja pada saya. Namun seiring bertambahnya usia, Balqis jadi lebih berani terhadap orang asing, hanya saja bila di digendong menjauhi saya, dia akan mewek dan langsung menangis sekencang - kencangnya.


Lagipula, tidak ada orang lain yang tahan menggendong Balqis terlalu lama karena berat badannya yang melebihi normal. sehingga tak jarang mereka mengeluh sembari ngos - ngosan setelah menggendong Balqis dan mengajaknya jalan - jalan.
duduk dipangku Tante Tya dan Tante Uswatun

"bintang tamu" Situbondo Car Free Day

Balqis berfoto bersama Bupati Situbondo beserta istrinya


Balqis digendong Bupati Situbondo
Minggu pagi itu saya memang berniat mengajak jalan – jalan Balqis dengan baby walkernya, mumpung ada Car Free Day (CFD) di jalan – jalan protocol jadi saya tidak perlu khawatir akan polusi dan keamanannya. Sekitar  1 km kami berjalan dari rumah menuju alun – alun untuk melihat siapa saja yang berpartisipasi pada CFD kali ini, kebetulan ini pertama kalinya Situbondo mengadakan CFD. Sesampainya di depan kantor pemkab, kami melihat kakak suami saya bersepeda dengan pejabat – pejabat yang lain, diikuti oleh Bupati dan jajaran pimpinan daerah lainnya.


Balqis juga berfoto dengan gadis -gadis
yang entah asalnya dari mana
Kami kemudian dipanggil oleh kakak karena Beliau hendak memberikan susu kemasan pada kami lengkap dengan balon untuk balqis. Lalu saya melihat ibu Bupati sedang berada dekat dengan kakak, langsung saja saya tidak menyia – nyiakan kesempatan emas itu untuk memotret beliau dengan Balqis. Malah kakak saya meminta pak Bupati langsung untuk menggendong Balqis beserta ibu Bupati untuk difoto bersama.


Beruntungnya Balqis bisa berfoto dengan orang nomor satu di kabupaten, saya saja belum tentu bisa berfoto dengan Beliau. Untung saja saat itu Balqis sudah saya mandikan, kalau tidak, bisa dipastikan pak Bupati bersin – bersin bahkan pingsan mencium aroma tubuh Balqis yang kecutnya naudzubillah
Saat perjalanan menuju alun - alun