Stok ASIP Alexa sebelum dipindah ke Freezer khusus |
Stok ASIP Alexa dalam freezer khusus ASIP |
Stok ASIP Alexa sebelum dipindah ke Freezer khusus |
Stok ASIP Alexa dalam freezer khusus ASIP |
Hey there..
Saya menulis lagi setelah dua tahun blog ini saya abaikan. Tulisan kali ini bukan tentang Jibril atau Alexa, tapi tentang saya yang harus terpaksa berkenalan dengan sebuah penyakit yang sempat saya takutkan.
Saat akhir 2019 seluruh negara dilanda pandemi yaitu penyebaran Covid 19, penyakit yang menyerang pernafasan dan memakan banyak korban. Saya sebagai penderita asma dan seorang ibu dengan anak yang juga menderita asma sangat ketakutan terhadap penyakit ini. Sempat terlalu khawatir dan sangat risih berdekatan dengan banyak orang akibat pikiran buruk saya yang penuh curiga bahwa orang - orang tersebut membawa penyakit atau carrier. Di lain sisi saya juga berfikir bahwa sebenarnya kita hanya menunggu giliran tertular saja, mengingat semakin banyak orang di sekitar saya yang terpapar penyakit tersebut.
Dan ternyata benar...
Berawal dari Jibril yang demam saat Sabtu sore, tapi menjelang malam temperaturnya normal dan dia baik - baik saja. Disusul Alexa yang demam keesokan harinya, tapi hanya berlangsung sehari dan suhu tubuh dia kembali normal seperti sedia kala. Kemudian pada Selasa sore, tepatnya saat libur Idul Adha, saya mulai tidak enak badan dan demam ringan selama dua hari. Keluhan yang saya rasakan saat itu adalah nyeri badan yang tidak wajar, saya pikir saya hanya kurang istirahat. Kamis pagi kondisi saya membaik, saya sudah mulai mengajar secara online dan juga beraktifitas seperti biasa. Keesokan harinya penciuman dan perasa saya mulai kurang peka, dan Sabtu pagi hilang total. Saya beranikan diri untuk melakukan swab test sore harinya. Dan ternyata benar positif covid.
Perasaan saya saat itu antara sudah menduga bahwa hasilnya pasti positif dan bingung takut mati konyol karena covid. Saya mulai bertanya pada beberapa teman yang kebetulan tenaga medis, apa yang harus saya lakukan agar gejalanya tidak parah. Beruntung teman - teman saya sangat supportif, saran vitamin dan obat dari mereka yang dirasa perlu, langsung saya beli. Selama di rumah saya tetap memakai masker rangkap untuk mencegah penularan kepada Aries dan anak - anak. Meskipun kemudian saya mulai berpikir bahwa anak - anak sudah terlebih dahulu terpapar tapi tidak terdeteksi karena mereka tidak melakukan swab test.