tersenyum puas setelah mendapat balon warna warni |
Kamis, 04 Desember 2014
Selamat Ulang Tahun Mas Dimas!!
Selasa, 02 Desember 2014
This Lady is a Future Gamer
Asisten Mbak Sum
sibuk dengan setumpuk cucian di belakang Mbak Sum |
Senin, 17 November 2014
Meet the Gank!
nonton video Moymoy Palaboy bersama Rey, Ilham, dan Nisa |
Berpose bersama Nisa dan Fia |
Belajar narsis bersama Fia dan Dzikri |
Minggu, 16 November 2014
Rawat Inap Lagi
kondisi Balqis saat di ICU |
Hasil pemeriksaan dokter di Senin pagi ternyata Balqis terserang Typhus, saya pun browsing sekedar ingin tau gejala dan cara penanggulangan penyakitnya tersebut. Setelah minum obat resep dokter beberapa kali, namun hingga Selasa siang demamnya masih saja tinggi, bahkan dia sempat pendarahan dari hidung. Khawatir terserang DBD, maka sore harinya saya bawa Balqis ke RS terdekat untuk mendapat penanganan yang lebih intensif.
Hal yang paling saya benci dari rawat inap di rumah sakit adalah saat memasukkan jarum infus. Pengalaman terdahulu sudah membuat saya trauma, dimana sulit sekali menemukan pembuluh darah yang pas di tubuh Balqis untuk dimasukkan jarum infus. Dan sekali lagi itu terjadi di rumah sakit ini, hanya bedanya rumah sakit yang sekarang memiliki perawat yang jauh lebih telaten daripada tempat Balqis rawat inap dulu. Setelah seluruh pembuluh darah kecil di permukaan dicari dan dicoba, tapi tak satupun bisa, akhirnya pihak rumah sakit meminta persetujuan saya untuk mengambil tindakan medis yaitu melakukan venna section, dimana akan menyayat sedikit kulit Balqis di bagian kaki untuk dicari pembuluh darah yang lebih besar karena pembuluh darah yang lebih besar letaknya sedikit dalam.
sudah bisa tersenyum di hari ketiga |
Surat persetujuan pun saya tanda tangani, yang saya pikirkan saat itu hanyalah kesembuhan Balqis, bagaimanapun caranya itu, saya rasa cairan infus memang harus segera masuk ke tubuh Balqis mengingat dia demam, mulai diare lagi dan sudah didiagnosa dehidrasi. Di ruang bedah saya menunggu di luar dengan suami saya, saya hanya mendengar isak tangis Balqis dan teriakannya memanggil nama saya. Yang bisa saya lakukan saat itu hanya menangis dan berdoa.
Beberapa saat kemudian saya dipanggil untuk memasuki ruangan, saya melihat jarum telah menancap di tulang kering Balqis. Memang sebelumnya saya sudah diinformasikan bahwa bila venna section gagal maka langkah selanjutnya adalah memasukkan cairan infus lewat tulang, meski itupun tidak boleh terlalu lama. Saya juga melihat kaki kanan Balqis diperban bekas luka saat proses venna section. Pikiran saat itu sudah lega karena cairan infus tersebut sudah masuk, tapi yang terjadi malah pembengkakan pada betis Balqis akibat cairan infus yang merembes tidak pada tempat yang seharusnya. Dan jarum di tulang kering tersebut pun dibuka, saya kembali panik dan bertanya - tanya.
Kemudian dokter mengatakan akan memasukkan infus melalui pembuluh darah besar di selangkangan, dengan syarat Balqis harus dibius total karena proses pemasangannya akan sangat menyiksa. Kali ini dokter mengijinkan saya menemani Balqis di kamar bedah. Entahlah bagaimana menggambarkan perasaan saya saat itu, darah di pembuluh darah saya rasanya berhenti mengalir melihat anak satu - satunya yang masih balita harus terbujur lemas di meja operasi demi mendapat penanganan pertama atas penyakitnya. Saya berpikir, mungkin saya kurang beribadah atau kurang beramal sehingga harus mendapat musibah seperti ini. Sembari menangis saya berdoa pada Allah, saya bilang biarlah saya saja yang menanggung dosa - dosa saya, jangan apa - apakan anak saya. Saya bersedia menukar tempat dengannya saat itu. Sungguh tak terbayang bagaimana sakitnya Balqis harus beberapa kali menerima tusukan jarum di tubuhnya.
Singkat kata pemasangan infus itupun sukses, Balqis harus bermalam di ICU hingga keadaannya dinyatakan membaik dan boleh masuk kamar rawat inap. Balqis semalaman tidur nyenyak sekali hingga lupa untuk minum susu, mungkin terlalu lelah menangis dan berteriak dari sore. Keesokan harinya Balqis boleh masuk kamar dan seperti sudah bisa saya tebak, dia tidak kerasan di rumah sakit. Hampir setiap hari dia rewel karena jam tidurnya terganggu oleh kedatangan perawat, dokter ataupun kerabat yang menjenguk Balqis, ditambah lagi posisi jarum infus di selangkangannya yang membuat dia tidak boleh duduk sementara waktu.
Hingga pada hari ketiga saat dokter menyatakan Balqis sudah baikan dan boleh pulang keesokan harinya, saya kemudian meminta perawat untuk mencabut infus Balqis dan atas ijin dokter infus Balqis dicabut. Saya sedikit lega mengingat Balqis sudah boleh duduk dan berjalan lagi tanpa terhalangi infus tersebut. Pada hari keempat, tepatnya Jumat, Balqis sudah boleh pulang. Saya berharap itu terakhir kalinya Balqis rawat inap di rumah sakit. Saya masih tidak bisa menghapus ingatan saya tentang susahnya memasukkan cairan infus ke tubuh Balqis akibat tubuhnya yang gemuk itu.
Fabulous Lady
Sabtu, 15 November 2014
Baby Tattoo
Orange Puff
Rabu, 30 Juli 2014
World cup. Our moment, our love.
Siapa yang tidak senang menyambut piala dunia? Hampir seluruh elemen masyarakat memanfaatkan event 4 tahunan tersebut dengan caranya sendiri. Ada yang berjualan berbagai macam merchandise yang berhubungan dengan piala dunia. Ada juga yang menjadi tuan rumah nobar dadakan setiap pertandingan. Dan tentu saja setiap ada acara nobar pasti ada asongan. Piala dunia ibarat momen yang tepat untuk mengais rejeki dari para pecinta bola.
Saya pribadi memang dulunya suka menonton pertandingan sepakbola, khususnya seri A Italia. Seperti halnya remaja putri lainnya, saya lebih fokus pada penampilan fisik pemainnya daripada jalannya pertandingan. Pemain bola yang saya idolakan saat itu adalah Fransesco Totti, Vitor Baia, Fabio Cannavaro, dan sederet pemain ganteng lainnya. Dulu saya sempat mempunyai jersey klub AS Roma, klub sepakbola yang saat itu saya gilai.
Berbeda dengan suami saya yang sangat "alergi" terhadap jersey sepakbola. Beliau sering berkomentar pedas setiap kali melihat orang mengenakan jersey di jalan. Maklum saja, beliau memang bukan penggemar olahraga yang satu ini. Beliau juga enggan bila harus begadang demi menontin pertandingan bola. Tapi beliau juga trkadang menonton pertandingan bila jam tayangnya tidak mengganggu waktu istirahat beliau dan juga bila yang bertanding adalah timnas Indonesia.
Sedangkan untuk event piala dunia, beliau tergolong rajin menonton pertandingannya. Tapi tetap saja dengan catatan tidak ditayangkan saat beliau istirahat malam. Beliau sering kali tidak menyadari bahwa perayaan piala dunia memiliki arti trsendiri dalam hubungan kami.
Saya masih ingat jelas saat beliau "menembak" saya di siang hari tanggal 30 Juni 2002. Saat itu malamnya dijadwalkan final piala dunia antara Perancis dan Italy yang hasilnya dimenangkan oleh Perancis. Selain itu saat perempat final piala dunia 2010, saya sempat nobar dengan anak-anak tetangga di rumah dimana keesokan harinya saya harus melangsungkan akad nikah dengan beliau.
Sungguh piala dunia sangat memiliki arti buat kami, maka untuk lebih memaknai event piala dunia 2014 kali ini, saya sengaja mengajak Balqis dan Abi untuk melakukan foto sesi bertema piala dunia dengan mengenakan jersey timnas Jerman yang (saat itu) saya idolakan, lengkap dengan bola dan atribut yang berhubungan dengan sepkbola lainnya. Bahlan lokasi pengambilan fotonya tidak tanggung-tanggung, langsung dari stadion kebanggaan kota Situbondo.
Meski sebenarnya malu karena harus berpose didepan banyak orang, apalagi saat itu sedang diadakan latihan salah satu klub sepakbola. Tapi rasa ingin mengabadikan momen "bersejarah" ini yang membuat saya bermuka badak. Bahkan suami saya pun yang rasanya amit-amit untuk mengenakan jersey klub bola, akhirnya mau memakai demi berfoto bersama keluarga. Senang rasanya bisa membuat momen piala dunia sekali lagi bermakna bagi keluarga saya. Ditambah lagi timnas yang kita pakai jersey-nya ternyata menjadi juara dunia kali ini. Rasanya bangga sekaligus terkejut mengetahui hal itu.
Saya berharap untuk piala dunia berikutnya yang akan dilangsungkan tahun 2018 akan ada momen baru untuk kita buat. Yah... minimal sudah ada adik buat teman Balqis berfoto dalam sesi berikutnya. ^_^