Rabu, 04 Juli 2012

Musim kemarau yang dingin

Menjelang bulan Juni curah hujan mulai berkurang sehingga cuaca sudah tidak lagi panas, malah cenderung dingin karena angin bertiup lumayan kencang setiap hari. Bukan masalah besar saya pikir, karena Balqis tidak bermusuhan dengan dingin. Maklum, lemak tubuhnya banyak jadi dia gampang gerah dan berkeringat, ditambah lagi gerakannya sangat aktif. Saya pernah menulis di postingan bulan Mei tentang "pergulatan" Balqis melawan cuaca panas, ya musuh bebuyutan Balqis memang gerah.

Dan dinginnya musim kemarau tidak diragukan lagi kehebatannya, saya saja tidur dengan menggunakan piyama panjang ditambah selimut. Apalagi bayi seperti Balqis?

Kekhawatiran saya hanyalah hipotermia. Saya pernah punya pengalaman saat Balqis baru saja pulang dari Rumah Sakit setelah dilahirkan, saat itu usianya baru tiga hari. Sepanjang malam dia tidak bisa tidur, saya pikir itu normal, karena biasanya bayi baru lahir suka rewel di waktu malam. Tapi gelagat Balqis lain, dia seperti sering terkaget-kaget tanpa sebab, padahal disekitarnya sunyi. Saat itu Balqis hanya memakai atasan tanpa lengan dan celana dalam, TANPA SELIMUT. Saya baru sadar bahwa saat itu ternyata Balqis kedinginan, sampai sekarang saya merasa sangat bersalah, untung saja hal itu tidak berdampak apa-apa terhadap Balqis.


Jadi hampir setiap malam di musim kemarau ini saya memakaikan Balqis piyama panjang lengkap dengan kaos kaki dan selimut agar Balqis selalu hangat sepanjang malam. Hasilnya?
Balqis selalu ceria setiap bangun di pagi hari ^_^
Balqis tidur lelap dengan piyama dan selimut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar