Senin, 18 November 2013

Rawat Inap :'(

Rawat inap bersamaan dengan mbak Nisa
Beberapa hari sebelum bulan Ramadhan lalu, Balqis sering sekali demam. Saya perhatikan bibirnya juga mengelupas tidak seperti biasa, puncaknya saat saya harus menginap di rumah kakak bersama Balqis dan suami saya karena kakak sedang menjaga anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit, Balqis muntah - muntah, dan sedikit mimisan. Saat itu saya pikir dia masuk angin, jadi saya putuskan malam itu langsung pulang ke rumah untuk mencegah masuk angin Balqis makin parah. Sesampainya di rumah, mual dan muntah Balqis semakin menjadi. Paginya dia juga diare dan tidak mau minum susu, lalu saya buatkan dia teh dan minum air putih, tetapi lagi - lagi dia memuntahkannya, badannya pun deman.

Ditemani boneka kesayangan

Khawatir terjadi apa - apa, malamnya saya bawa Balqis ke IGD, sengaja saya minta cek darah lengkap untuk memastikan penyakit Balqis. Saat harus mengambil sample darah Balqis, perawat IGD mengalami kesulitan menemukan uratnya, berkali - kali dicoba namun darah yang berhasil diambil hanya sedikit, hal itu berlangsung hampir setengah jam, otomatis Balqis menangis sejadi - jadinya karena tidak kuat menahan sakitnya jarum suntik. Saya hanya bisa berdoa dan menangis melihat Balqis menjerit kesakitan, sangat tidak tega rasanya melihat dia begitu menderita. Sample darah telah berhasil diambil, lalu saya diminta untuk menunggu hasilnya, ternyata semuanya normal - normal saja. saya diberi obat anti mual, cairan oralit dan penurun panas, kemudian kami pulang. Di rumah tidak ada peningkatan pada kondisis Balqis, dia masih saja diare dan muntah - muntah semalaman.
Kaki Balqis dengan selang infus

Keesokan harinya saya tekadkan untuk membawa dia rawat inap di RS, saya takut dia jadi dehidrasi karena muntah dan diare yang tak kunjung berhenti. Sesampainya di IGD saya langsung menjelaskan kondisi Balqis pada perawat dan dokter jaga disana, mereka lantas mulai memasang infus. Pemasangan infus juga mengalami kesulitan seperti pengambilan darah semalam, Balqis kembali menangis menjerit - jerit dan saya terus menenangkan dia dengan belaian dan genggaman dan mengatakan bahwa itu semua demi kesembuhan dan kebaikan dia.

Setelah infus terpasang dan cairannya mulai masuk ke peredaran Balqis, kondisi Balqis berangsur - angsur membaik, dia tidak lagi muntah, diare pun berkurang. Dia juga mulai mau makan dan minum susu. Balqis tidak butuh waktu lama di rumah sakit, hanya selang 24 jam Balqis sudah diperbolehkan pulang. Di rumah pun kondisinya membaik, diare hilang dan Balqis kembali ke kondisi semula. Saya harap ini pertama dan terakhir kalinya Balqis di rawat inap, saya selalu berdoa untuk kesehatan Balqis, saya tidak ingin Balqis menderita karena penyakit apapun karena saya amat menyayangi Balqis.
sepulang dari rumah sakit
dengan kondisi yang belum sepenuhnya sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar