Rabu, 30 Mei 2012

Ayo tidur baby...

Di awal usianya Balqis sulit sekali tidur di malam hari, tidak sampai satu jam dia tidur kemudian bangun lagi dan setelah saya gendong sambil disusui baru dia tidur lagi, itupun tidak lama. Hal itu justru terbalik di siang hari, entah karena malamnya kecapekan karena kurang tidur jadinya Balqis tidur sangat lelap di siang hari, dia bisa tidur dari jam 8 pagi hingga jam 12 siang, dan bangun hanya untuk minum susu kemudian tidur lagi hingga jam 3 sore.
Posisi tidur Balqis bila terlalu nyenyak

Siklus seperti itu dianggap wajar tapi tidak sehat, karena tidur siang yang terlalu lama sehingga Balqis jadi kurang minum, padahal seharusnya tiap 2 jam sekali bayi diberi minum agar tidak sakit kuning. Dan konsekuensinya adalah saya juga jadi sangat kurang tidur, pagi hari saat Balqis tidur saya tidak bisa ikut tidur karena kata orang ibu yang baru saja melahirkan dilarang tidur sebelum duhur, bisa bikin darah putih naik katanya, yang pada akhirnya buat mata jadi katarak. Tidak hanya itu mitos yang saya dengar, masih banyak lagi yang lebih tidak masuk akal. Saya sih nurut saja, daripada ribut.
Balqis tidur dengan Abinya


Seiring waktu, siklus tidur Balqis jadi sedikit berubah, dia justru tidak bisa tidur di siang hari. Saya khawatir pertumbuhannya terganggu karena bayi kan setidaknya tidur selama 18 jam sehari. Untung saja tidur malam Balqis nyenyak sekali, apalagi saya juga selalu memakaikan popok sekali pakai agar tidurnya tidak terganggu. Tapi penggunaan popok sekali pakai pun tidak luput dari mitos, kata orang jangan sering-sering menggunakannya, bisa bikin kaki berbentuk O.

Selain karena ngompol, Balqis juga sering terganggu akan suara-suara ribut di sekitarnya, telinganya sensitif walau sedang tidur sekali pun, sangat mirip Abinya dan beda jauh dengan saya yang hampir tidak mendengar apa-apa saat tidur, hingga suami menjuluki tidur saya seperti orang mati. LOL

Saya jadi lebih galak kepada keponakan-keponakan saya yang kebetulan serumah dengan mamah, saya sering memarahi mereka bila terlalu ramai. Dan setelah pindah ke rumah suami, giliran anak-anak kos yang saya omelin. Maklum, naluri ibu kan begitu, apa saja yang mengganggu ketenangan anaknya pasti dilibas. Hehehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar