Jumat, 18 Januari 2013

Balqis's Meal time

Orang bilang, perilaku kita semasa hamil adalah perilaku anak yang dilahirkan nantinya. Saya dan suami adalah penggemar berat susu, bedanya saya minum susu dengan sekali minum seperti meminum air sedangkan suami seteguk demi seteguk dengan penuh penghayatan, beliau benar - benar menikmati tiap tetes susunya. Perilaku tersebut memang sudah melekat pada diri saya sejak kecil, jadi tidak heran jika saat hamil saya tetap doyan minum susu meskipun pada trimester pertama saya sering sekali mual dan cenderung memilih - milih makanan tetapi saat disodorin susu, tidak pernah terjadi penolakan oleh saya ^_^

kaget saat melihat susunya habis
Ternyata Balqis juga demikian, doyan sekali minum susu. Saat usianya belum genap sebulan, dia bisa menghabiskan 90 ml susu sekali minum dan jumlah tersebut terus bertambah seiring bertambahnya usia Balqis. Menginjak usia 6 bulan, Balqis mulai diperkenalkan oleh makanan tambahan, pilihan saya jatuh kepada bubur instan dan jus buah segar. Awalnya Balqis diberi bubur instan sekali sehari setiap pagi, sedangkan sore hari giliran jus buah - buahan yang menjadi menunya. Balqis hanya diberi bubur beras merah sementara waktu dan puree apokat buatan sendiri sore harinya.

Menikmati jus apel
Begitu dia agak besar, saya mulai memperkenalkan bubur yang lain, seperti pisang, semur daging, wortel, labu dan sebagainya. Begitu pula jus yang saya berikan mulai bervariasi, tidak hanya apokat, tapi juga apel, wortel, tomat dll. Balqis sangat menyukai acara makannya, walau pada awalnya harus tersedak - sedak karena belum terbiasa mengunyah, dan sering juga memuntahkan suapan saya sehingga acara menyuapi Balqis harus diulang kembali dari awal. Tapi saya tidak pernah memaksa Balqis untuk menghabiskan setiap makanan yang saya kasih, saya takut dia kekenyangan dan malah memuntahkan semuanya.

Lalu mamah saya mencoba memberi Balqis nasi dicampur wortel rebus yang dihaluskan dengan blender, dan Balqis sangat menolak makanan itu, tangan - tangannya menghalangi tangan dan sendok mamah setiap akan disuapi. Mamah tak kehabisan akal, mungkin Balqis geli dengan tekstur nasi blender yang agak menjijikkan. Mamah lalu menghaluskan nasi dengan cara tradisional, dan dicampur dengan semur. Alhasil Balqis doyan bukan main, karena memang awalnya Balqis sudah terbiasa merasakan semur daging meski hanya lewat bubur instan.
puree apokat kesukaan Balqis

Mamah mulai memvariasikan sarapan Balqis, tapi hanya satu yang Balqis  tidak bisa konsumsi terlalu sering, daging ayam. Dia semacam alergi ringan daging bersebut, setiap habis makan daging ayam selalu muncul bintik - bintik kecil di wajah dan badannya tapi tidak dalam waktu yang lama. Beberapa hari saja bintik - bintiknya sudah hilang.
Bagi kebanyakan orang berpikiran bahwa bila anak sudah mulai makan, maka konsumsi susunya akan berkurang. Hal itu tidak berlaku bagi Balqis. setelah disuapi dan merasa ngantuk, Balqis masih harus minum 150 ml susu agar bisa tidur. Tak heran bila berat badan Balqis jauh diatas berat badan normal bayi seumurnya. 
Menangis waktu ditimbang berat badannya di posyandu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar